MAAF, GA ADA HUBUNGANNYA SAMA MUSIK.
=======
SEKALI2 GPP YAH NGOMONGIN AGAMA.. cuma buat menambah wawasan aja kok,, bukan untuk YANG LAIN.
SEJARAH PEMBANTAIAN PALESTINA OLEH KRISTEN DAN YAHUDI
14 Mei tahun 1948, David Ben Gurion, salah seorang tokoh zionis
internasional, secara resmi memproklamasikan berdirinya negara Zionis
yang kawasannya meliputi setengah dari kawasan Palestina. Proses
pendirian negara ilegal ini dimulai sejak tahun 1917, setelah PD I
berakhir, ketika Inggris menduduki Palestina. Pada masa itu, penduduk
asli Palestina yang terdiri dari kaum muslim, Yahudi, dan Kristen hidup
berdampingan dengan damai. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-Bangsa
menyetujui didirikannya negara khusus untuk kaum Yahudi di atas tanah
yang diduduki Inggris tersebut.
Sejak saat itu,
organisasi-organisasi Zionis melakukan pengiriman kaum Yahudi dari
berbagai penjuru dunia ke Palestina. Organisasi-organisasi teror Zionis
seperti Irgun dan Hagana, juga melakukan berbagai teror dan pembunuhan
massal untuk menakut-nakuti bangsa Palestina agar pergi meninggalkan
tanah air mereka. Pada bulan November 1947, PBB mengeluarkan resolusi
tentang pembentukan dua pemerintahan di Palestina, yaitu Arab dan
Yahudi, dan Baitul Maqdis (Yerusalem) dijadikan zona internasional.
Sementara itu, Inggris mengumumkan akan keluar dari Palestina pendudukan
pada tanggal 15 Mei 1948, namun beberapa jam sebelumnya, Ben Gurion
memproklamasikan berdirinya negara Israel di tanah bekas pendudukan
Inggris Nitu.
Negara-negara Kristen terutama Inggris dan
Amerika mendukung penuh dengan segala cara dan bala bantuan demi
berdirinya negara Israel, dengan wilayah berasal dari rampasan tanah
Palestina.
Selama berpuluh-puluh tahun kemudian sampai detik
ini bangsa Yahudi (Israel) terus membunuhi ribuan orang Palestina demi
memuluskan dan meluaskan jajahannya di negara Arab tersebut. Ironisnya
bangsa Palestina yang berusaha merebut tanahnya kembali dicap sebagai
teroris oleh orang-orang Kristen. Ini mirip dengan yang terjadi di
Indonesia sebelum meraih kemerdekaan dari Belanda dulu.
Belanda merebut, menguasai dan menjajah wilayah Indonesia, kemudian
rakyat Indonesia berusaha merebut tanahnya kembali dari tangan "si
rampok" (Belanda), namun mereka malah dicap "ekstrimis" oleh Belanda.
Sama persis dengan di Palestina. Israel merebut, menguasai dan menjajah
wilayah Palestina, kemudian rakyat Palestina berusaha merebut tanahnya
kembali dari tangan "si rampok" (Israel), namun mereka malah dicap
"teroris" oleh Israel dan orang-orang Kristen.
Padahal jumlah
penduduk sipil Palestina yang telah dibantai oleh Zionis Israel jauh
lebih banyak daripada sebaliknya, penduduk Israel yang terbunuh akibat
aksi-aksi pejuang Palestina. Selama kurun waktu 4 tahun terakhir
(2000-2004) 4.000 warga Palestina telah tewas dibunuh Israel, jumlah ini
MASIH LEBIH BANYAK daripada jumlah warga Israel yang telah dibunuh oleh
Palestina dalam 56 tahun terakhir!, yaitu sejak Israel menduduki tanah
Palestina tahun 1948.
Selain daripada itu, sejak kurun waktu
2000-2004 ini 11.000 warga Palestina juga menderita luka-luka. Dan
11.000 rakyat Palestina ditahan Israel. 250.000 warga Palestina
mengalami luka-luka dengan 25.000 diantaranya mengalami cacat permanen
akibat siksaan yang mereka terima di penjara Israel. 40.000 rumah
penduduk Palestina juga telah diratakan dengan tanah oleh pihak zionis,
dengan dukungan Kristen. Jadi tangan umat Kristen juga berlumuran darah
warga Palestina.
Berdasarkan laporan lembaga pemantau HAM yang
beroperasi di daerah pendudukan, tentara Israel telah membunuh ratusan
bocah Palestina sejak meletusnya Intifada tiga setengah tahun yang lalu.
Menurut juru bicara Human Rights Monitoring Group (HRMG) yang berbasis
di Jerusalem, tentara Israel dan milisi pemukim Yahudi telah membunuh
263 bocah Palestina berusia 0-14 tahun dan lebih kurang 236 orang
berusia 15-18 tahun sejak Intifada meledak.
Jumlah total
muslim Palestina yang dibunuh Israel sejak meletusnya Intifada
diperkirakan mencapai 2670 orang. Sedangkan yang luka-luka dan cacat
dipercaya ada ribuan orang.
Sedangkan di pihak Israel yang
terbunuh pada periode yang sama sekitar 838 orang. Di dalamnya termasuk
tentara, pemukim, dan penduduk sipil lainnya.
Saya sungguh
sangat-sangat-sangat prihatin sekali karena masih ada orang-orang,
khususnya rekan-rekan Kristen sekalian yang telah termakan propaganda
Yahudi sehingga terus menerus mendukung penjajahan dan kebiadaban mereka
di Palestina. Adalah fakta dan tak bisa dibantah, bahwa Zionis
membunuhi penduduk sipil Palestina JAUH-JAUH-JAUH LEBIH BANYAK daripada
sebaliknya. Lalu? Mengapa di CNN dan media-media barat lainnya -thus
dilakukan juga oleh banyak rekan Kristen di Indonesia- hanya
membesar-besarkan setiap perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Palestina
sementara RELATIF SANGAT KURANG mengecam Israel? Justru perjuangan
Palestina yang SISI BURUKNYA jauh lebih kecil dari yang dilakukan oleh
Zionis Israel DIANGGAP TERORIS, sedangkan Zionis Israel sendiri yang
sejak jauh sebelumnya sampai detik ini JAUH LEBIH BIADAB, JAUH LEBIH
BANYAK MEMBANTAI dan JAUH LEBIH TERORIS dari bangsa Palestina justru
didukung total tanpa pamrih.
Gejala apa ini? Ini namanya
"standar ganda" model apa? Sebelum kalian semakin "gagal sebagai
manusia", saya menyarankan, cobalah.. cobalah... cobalah berpikir
obyektif barang sejenak. Buang segala tendensi dan kebencian anda
terhadap Islam, dan mulailah meneliti, menelaah semua data dan fakta dan
setelah itu memahami realitas yang terjadi di Palestina. Kalau kalian
belum kehilangan hati kalian, kalau kalian masih mampu menggunakan
nurani kalian, maka kalian pasti akan mendukung perjuangan kemerdekaan
rakyat Palestina dan mengutuk kebiadaban-kebiadaban Zionis Israel selama
ini.
Bahkan, kalangan yang kepepet karena tidak bisa
menyangkal betapa jahatnya zionis Israel, namun karena dalam hati orang
tersebut ada kebencian terhadap Islam, ada yang mengatakan bahwa Zionis
Israel dan Palestina "sama-sama jahat". Mereka coba membuat excuse
supaya kejahatan Israel bisa dieliminir sedangkan kejahatan Palestina
dibesar-besarkan, supaya sama dengan yang dilakukan Israel. Saya
katakan: tidak patut menyamakan kejahatan Israel dengan perjuangan
bangsa Palestina. Karena zionis Israel jelas jauh lebih jahat daripada
Palestina. Mereka sudah melakukan berbagai kebiadaban sejak dari sebelum
berdirinya negara illegal mereka terhadap bangsa Palestina. Secara
kualitas dan kuantitas kejahatan yang dilakukan oleh rakyat Palestina
yang berusaha merebut tanahnya kembali itu TIDAK ADA APA-APANYA kalau
mau dibandingkan dengan kejahatan yang dilakukan oleh Zionis Israel.
Ketika mereka orang-orang Yahudi itu kembali dari diaspora -di Eropa
mereka ditindas, dibantai dan diusir oleh orang-orang Kristen- dan
datang ke Palestina SEBAGAI TAMU, mereka telah DITERIMA DENGAN BAIK oleh
rakyat Palestina. Namun kemudian apa yang terjadi? Mereka justru
membunuhi bangsa Palestina, membumi hanguskan perumahan mereka, merebut
tanah mereka dan mengusir keluar bangsa Palestina dari negerinya
sendiri. Sungguh ironis, mereka mengusir bangsa Palestina yang telah
menerima bangsa Yahudi dengan baik sebelumnya dan membiarkan mereka
hidup di tanah Palestina.
Berikut contoh 2 pembantaian yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap Palestina.
- 14 Februari tahun 1938, kelompok teroris Zionis bernama Palmach,
menyerang desa Sa'sa' di kawasan Palestina pendudukan dan membantai
massal penduduk desa itu. Aksi teror yang berlangsung hingga keesokan
harinya itu, menghancurkan 20 rumah warga dan menewaskan 60 orang, yang
sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak. Kelompok Palmach
adalah divisi pembunuh rahasia dari kelompok militan Zionis, Haganah.
Ada tiga kelompok besar teroris Zionis, yaitu Haganah, Irgun, dan Stern
Gang. Kelompok-kelompok ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Yitzhak
Shamir, Menachem Begin and David Ben-Gurion, orang-orang yang kemudian
malah dianggap pahlawan dan menjadi pejabat tinggi, seperti Perdana
Menteri. Kelompok-kelompok militan ini melancarkan aksi-aksi teroris
terhadap rakyat sipil Palestina dengan harapan bisa menakuti-nakui
mereka agar pergi meninggalkan rumah mereka sehingga bisa diambil alih
oleh orang-orang Zionis. Kelompok Palmach, yang merupakan divisi
pembunuh rahasia kelompok Haganah pimpinan Yitzhak Rabin, selain
membunuh massal warga desa Sa'sa', juga tercatat pernah membunuh massal
desa di Balad Al-Sheikh dan Lydda.
- 13 Maret 1948, kelompok
teroris Zionis, "Hagana", menyerang desa Husainiyah yang terletak di
Jalilah utara. Dalam serangan ini, kelompok Hagana menghancurkan
rumah-rumah milik warga sipil Palestina dan 60 warga desa itu dibunuh
massal. Pada hari itu pula, tentara Zionis meledakkan rumah-rumah di
Baitul Maqdis sehingga membunuh dan melukai sejumlah orang Palestina.
Pada saat itu, kaum Zionis tengah melakukan persiapan untuk
memproklamasikan berdirinya pemerintahan illegal Israel. Melalui
tindakan-tindakan teror ini, mereka berharap bisa menakut-nakuti rakyat
Palestina agar meninggalkan tanah air mereka.
Lebih lengkap
mengenai beberapa pembantaian dan kebiadaban-kebiadaban zionis Israel
lainnya, silahkan klik link posting Forza Islam berikut ini:
Namun lucunya, si tuan rumah (;Palestina) yang ingin masuk ke rumahnya
kembali dianggap sebagai maling, sedangkan si perampok (;Israel) yang
telah menduduki rumah orang tersebut justru dianggap telah syah dan
legal menguasai rumah itu, bahkan mereka membunuhi orang-orang pemilik
rumah tersebut yang berusaha merebut rumahnya kembali. "Air susu dibalas
dengan air tuba" yang mereka praktekkan terhadap bangsa Palestina itu
terkesan dibiarkan bahkan didukung habis-habisan oleh negara-negara
Kristen.
Kalau tidak dibantu negara-negara Kristen seperti AS
dan Inggris, sudah dari dulu-dulu Israel kalah perang melawan Arab.
Contohnya pada perang Arab-Israel 1956, pasukan dari negara-negara
Kristen tersebut turun tangan bahu membahu dengan Yahudi Israel untuk
memerangi Arab dalam perebutan Terusan Suez. Juga dalam perang tahun
1973, Israel sudah terdesak dan hampir kalah andai saja bala bantuan
dari AS tidak datang membantu Israel sehingga membuat keadaan menjadi
berbalik menguntungkan Israel.
Mungkin orang-orang Kristen
merasa bersalah dan berdosa, karena mereka TELAH MEMBUNUH PULUHAN JUTA
orang Yahudi sejak berdirinya agama Kristen, sehingga kini berbalik
mendukung Yahudi habis-habisan, itung-itung biar impas alias menebus
dosa mereka. Namun mereka Kristen-Kristen itu yang biadab, umat Islam
yang kena getahnya, tanahnya diambil untuk diberikan kepada Yahudi.
Harusnya kalau mereka orang-orang Kristen itu ingin menebus dosa
KEJAHATAN MEREKA kepada bangsa Yahudi YANG TELAH MEREKA MAMPUSKAN
PULUHAN JUTA DIANTARANYA SELAMA 1500 TAHUN itu, berikan saja
daerah-daerah Kristen sendiri seperti New York atau Nebraska, Sheffield
atau Coventry untuk ditinggali orang Yahudi dan dijadikan negara mereka,
jangan main ambil saja tanah umat Islam.
Mengapa
kini Kristen habis-habisan mendukung Yahudi? Selain karena memang orang
Kristen itu MEMPERTUHANKAN orang Yahudi, maka itu mereka dengan senang
hati selalu memuja dan menjilati pantat setiap orang Yahudi
habis-habisan:
[Ibrani 7:14] Sebab telah diketahui oleh semua
orang, bahwa TUHAN KITA BERASAL DARI SUKU YEHUDA dan mengenai suku itu
Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.
Juga karena mereka merasa berdosa dan sangat bersalah, karena selama ini
orang-orang Kristen telah memampuskan puluhan juta orang Yahudi.
Berikut contoh kebiadaban-kebiadaban Kristen yang telah menelan korban
sangat banyak umat Yahudi.
20 CONTOH KEBIADABAN KRISTEN MAMPUSKAN PULUHAN JUTA YAHUDI
1. Tahun 388. Kuil pertama Yahudi di dekat sungai Euprath, Irak dihancurkan atas perintah Bishop Kallinikon.
2. Abad ke 4. Dalam pertengahan abad ke 4 kuil pertama Yahudi lainnya
juga dihancurkan atas perintah Bishop Innocentious dari Dertona di Utara
Italia.
3. Abad ke 4 dan 5. Banyak kuil-kuil Yahudi lainnya
juga dibakar oleh orang Kristen. Jumlah orang Yahudi yang terbunuh tidak
diketahui.
4. Tahun 589 di Toledo, Spanyol. Para pemuka agama
dan penguasa Kristen melakukan tindakan pembaptisan paksa terhadap
semua manusia. Siapa yang menolak dibaptis, maka akan disiksa atau
dibunuh. Sebagai contoh, di Spanyol, berdasarkan hasil The Third Council
of Toledo (589), maka Katolik dijadikan sebagai agama negara, dan
ditetapkan sejumlah keputusan terhadap kaum Yahudi:
(1)
Larangan perkawinan antara pemeluk Yahudi dengan pemeluk Kristen, (2)
Keturunan dari pasangan itu harus dibaptis dengan paksa, (3) Budak-budak
Kristen tidak boleh dimiliki Yahudi, (4) Yahudi harus dikeluarkan dari
semua kantor publik, (5) Yahudi dilarang membaca Mazmur secara terbuka
saat upacara kematian.
Sedikit intermezzo dari Forza Islam.
Lewat bukti-bukti yang saya paparkan ini, dengan jelas telah menunjukkan
bahwa sebelum Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam -bahkan pada banyak
kasus sebelum Nabi Muhammad Saw dilahirkan- kekerasan atas nama agama,
seperti perusakan rumah ibadah, pembantaian dan pengkristenan secara
paksa (Kristenisasi) terhadap umat agama lain (baca: Yahudi) memang
sudah LUMRAH dilakukan oleh Kristen.
Kebiadaban-kebiadaban
atas nama agama ini memang "orisinil" sudah genetiknya Kristen. Mereka
tidak bisa cuci tangan dan menimpakan kejahatan atas nama Kristen ini ke
pundak bangsa Yahudi, karena orang Yahudi tidak pernah memaksa orang
agama lain untuk memeluk agamanya. Coba saja baca Taurat, Zabur atau
Talmud, bahkan bangsa Yahudi menganggap orang-orang non-Yahudi tidak
lebih dari binatang, dan tidak sudi bila agama Yahudinya dipeluk oleh
mereka.
TALMUD ENTER Orang-orang
Kristen juga tidak bisa mengarang alibi bahwa mereka melakukan
pengkristenan secara paksa itu ke pundak umat Islam, karena terbukti
orang-orang Kristen sudah melakukan Kristenisasi, serta pembantaian dan
perusakan rumah ibadah umat agama lain sejak sebelum Nabi Muhammad Saw
menyebarkan agama Islam.
5. Dalam periode 612-620, banyak
terjadi kasus dimana orang Yahudi dibaptis secara paksa kedalam agama
Kristen. Ribuan orang Yahudi terpaksa melarikan diri ke Prancis dan
Afrika untuk menghindari pengkristenan paksa tersebut.
6. Pada
621-631, di bawah pemerintahan Swinthila, perlakuan terhadap Yahudi
sedikit lebih lunak. Pelarian Yahudi kembali ke tempat tinggalnya semula
dan mereka yang telah dibaptis secara paksa kembali lagi ke agama
Yahudi. Tetapi, Swinthila ditumbangkan oleh Sisinad (631-636), yang
melanjutkan praktik pembaptisan paksa kembali kepada orang Yahudi.
7. Euric (680-687) membuat keputusan: seluruh Yahudi yang dibaptis
secara paksa ditempatkan dibawah pengawasan khusus pejabat dan pemuka
gereja. Setelah diKristenkan secara paksa, orang-orang Yahudi itu tetap
diawasi secara ketat oleh gereja, takut kalau-kalau mereka kembali
melakukan ibadah Yahudi.
8. Raja Egica (687-701) membuat
keputusan: semua Yahudi di Spanyol dinyatakan sebagai budak untuk
selamanya, harta benda mereka disita, dan mereka diusir dari rumah-rumah
mereka, sehingga akibatnya mereka orang-orang Yahudi itu tersebar ke
berbagai propinsi. Upacara keagamaan Yahudi dilarang keras. Lebih dari
itu, anak-anak Yahudi, umur 7 tahun keatas diambil paksa dari orang
tuanya dan diserahkan kepada keluarga Kristen. (Lihat: Max L. Margolis
dan Alexander Marx, A History of the Jewish People, hal. 304-306).
9. Tahun 694, Dewan Toledo. Misi Kristen terus berjalan, berangkat dari
doktrin, bahwa "di luar Gereja tidak ada keselamatan" (Extra ecclesiam
nulla salus), maka orang Yahudi dijadikan budak, harta mereka disita dan
anak-anak mereka dibaptis secara paksa.
10. Tahun 1010.
Bishop Limoges (Prancis) pada tahun 1010 memaksa orang Yahudi untuk
masuk Kristen. Kalau tidak mau mereka dibunuh atau diusir.
Sekali lagi, sejarah sudah membuktikan bahwa motto Kristen sejak jaman
baheula memang sudah sangat jelas: "Kristen atau bunuh!". Orang-orang
Kristen yang pintar dan berakal -di Eropa sana- sudah banyak yang
mengakui hal ini. Namun banyak pula umat Kristen, yang goblog-goblog dan
tak memiliki kemampuan untuk berempati, yang menutup mata dan
menganggap fakta-fakta sejarah ini seolah-olah tidak pernah terjadi.
Mereka memang goblog, tega dan tak bosan-bosannya untuk membohongi
dirinya sendiri.
11. Tahun 1096. Menjelang Perang Salib
pertama, tokoh Kristen Prancis Godfrey Bouillon bersumpah: "the blood of
Christ would be avenged by the blood of Jews", yang berarti: "Darah
Kristus harus dibalas dengan darah orang-orang Yahudi".
Akhirnya terbukti kemudian bahwa Kristen benar-benar merealisasikan
ancamannya untuk menumpahkan darah orang-orang Yahudi. Walaupun
sebelumnya sudah ribuan orang Yahudi yang dibantai oleh orang-orang
Kristen, ternyata itupun masih sangat kurang untuk memuaskan dahaga haus
darah orang-orang Kristen.
Terbukti pada tahun 1096 ini pada
Perang Salib pertama, ribuan orang Yahudi dibunuh oleh Salibis Kristen
di kota Worm pada 18 Mei 1906, di Mainz pada 27 Mei 1096 sekitar 1100
orang Yahudi juga dibantai. Juga dibunuh orang-orang Yahudi yang berada
di kota-kota lain di Jerman dan Prancis seperti: Cologne, Moers,
Dortmund, Kerpen, Trier, Metz, Regensburg, Dll.
Pada tanggal
15 Juli 1099, ketika Yerusalem ditaklukan oleh Pasukan Salib, sekitar
60.000 orang dibunuh. Dari jumlah tersebut selain umat Islam, juga
dibantai orang-orang Yahudi, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak.
Ketika itu berlakulah keganasan luar biasa yang belum pernah terjadi
dalam sejarah umat manusia.
Kaum kafir Kristen itu telah
menyembelih penduduk sipil Islam baik lelaki, perempuan dan anak-anak
dengan sangat ganasnya. Mereka juga membantai orang-orang Yahudi dan
orang-orang Kristen yang enggan bergabung dengan kaum Salib. Keganasan
kaum Salib Kristen yang sangat luar biasa itu telah dikutuk dan diakui
oleh para saksi dan penulis sejarah yang terdiri dari berbagai agama dan
bangsa.
12. Tahun 1147. Perang Salib kedua. Ratusan orang Yahudi dibunuh di Ham, Sully, Carentan dan Rameru di Prancis.
13. Tahun 1290. Raja Inggris, Edward mengusir keluar orang-orang Yahudi
dari wilayahnya secara paksa. Sedangkan pada tahun 1306 giliran Raja
Prancis, Philippe menghalau orang-orang Yahudi keluar dari Prancis.
Menurut fakta sejarah, Raja Phillippe kemudian membolehkan sebagian dari
mereka untuk kembali ke Prancis selepas itu, tetapi keputusan untuk
mengusir mereka kembali dilakukan pada 90 tahun kemudian.
14.
Tahun 1349. Di lebih 350 kota Jerman semua Yahudi dibunuh, kebanyakan
dibakar hidup-hidup. Dalam satu tahun ini saja jumlah orang Yahudi yang
dibunuh melebihi jumlah orang Kristen yang dibunuh selama penindasan
orang Roma terhadap orang Kristen.
15. Tahun 1370. Di Belgia
orang-orang Yahudi diusir keluar secara beramai-ramai untuk meninggalkan
negara itu. Beberapa pengusiran terhadap Yahudi lainnya:
-
Tahun 1380 di Cekoslovakia, bangsa Yahudi juga dihalau keluar dari sana
oleh Kristen. - Tahun 1394, orang-orang Yahudi kembali diusir keluar
dari Prancis. - Tahun 1420, tidak mau kalah dengan negara-negara Kristen
lain yang mengusir Yahudi keluar dari negaranya, Raja Austria, Raja
Bright ke-V juga menghalau Yahudi keluar dari Austria tahun 1420. -
Tahun 1444, orang Yahudi diusir keluar di Outricht, Belanda. - Tahun
1540, Orang-orang Yahudi diusir keluar dari Napoli dan Sardinia (Italia)
oleh orang-orang Katolik. - Tahun 1551. Di Jerman, golongan Yahudi
dihambat dari Bavaria pada tahun 1551. - Tahun 1582. Orang-orang Yahudi
yang sebelumnya telah diusir secara beramai-ramai di Hungaria,
memberanikan diri untuk kembali pulang kesana. Namun akhirnya mereka
dihalau kembali untuk keluar dari sana oleh orang-orang Kristen tahun
1582. - Tahun 1744. Orang-orang Yahudi yang telah diusir keluar dari
Cekoslovakia pada tahun 1380, akhirnya kembali ke negara tersebut tahun
1592. Namun malangnya pada tahun 1744 ini, Queen Maria Theressa telah
memerintahkan penghalauan kembali terhadap semua orang Yahudi.
16. November 1478, Mahkamah Inquisi dibentuk. Sejarah mencatat betapa
misi Kristen telah memakan begitu banyak korban. Di Spanyol, misalnya,
Mahkamah Inquisisi secara resmi dibentuk oleh Paus Sixtus IV pada
November 1478, dan baru berakhir pada 1820. Selama masa inkuisisi di
Spanyol, total lebih dari 68 juta jiwa manusia yang dibunuh oleh
orang-orang Kristen.
Pembentukan Mahkamah Inquisisi ini dipicu
oleh laporan bahwa orang-orang Yahudi dan Muslim yang telah dipaksa
memeluk Kristen (dikenal sebagai conversos dan marranos) masih tetap
mempraktekkan ritualitas agama lama mereka.
Maka pada tahun
1480, dimulai satu penyelidikan dan pengadilan terhadap para Conversos
(ex Yahudi) dan Marranos (ex Muslim) hasil pengkristenan paksa ini, di
sebuah jalan utama di Kota Barcelona, Spanyol yang dikenal sebagai
Ramblas. Di sini, semua korban disiksa.
Kaum Kristen yang
berasal dari Yahudi, misalnya, dicap sebagai heretics karena masih
mempraktikkan tradisi Yahudi, seperti mengenakan baju linen setiap Hari
Sabtu, atau tidak mau memakan babi. Dalam setahun saja, sebanyak 300
orang telah dibakar hidup-hidup.
17. Tahun 1483. Di Spanyol
pada abad ke-15, sejarah kelam gereja ditorehkan oleh seorang Paderi
Dominikan bernama Tomas de Torquemada. Kondisi kaum Yahudi dan Muslim
terus memburuk setelah Tomas de Torquemada diangkat sebagai "inquisitor
general" untuk Castil dan Aragon, tahun 1483. Jumlah yang dibakar
hidup-hidup semakin banyak.
Tidak puas dengan membantai para
"Yahudi tersembunyi" (crypto-Jews), Torquemada kemudian berusaha
mengusir seluruh Yahudi dari Spanyol. Upaya ini kemudian berhasil,
dengan dikeluarkannya perintah pengusiran Yahudi dari Spanyol oleh
Ferdinand dan Isabella, yang dikenal dengan General Edict on the
Expulsion of the Jews from Aragon and Castile. (Martin Gilbert (ed),
Atlas of The Jewish People, hal. 61-64.)
Sejak abad ke-XIV
sampai XIV ini, terjadi pembantaian dan pengusiran terhadap bangsa
Yahudi. Tomas de Torguemeda (1420-1498), kepala pengadilan inkuisisi
Spanyol telah membantai kurang lebih 2.000 orang dengan siksaan dan
mengusir sekitar 200.000 orang bangsa Yahudi.
18. Pada 31
Maret 1492, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella menandatangani Perintah
Pengusiran (Edict of Expulsion) yang dibuat untuk membersihkan Spanyol
dari kaum Yahudi. Orang-orang Yahudi juga diberi pilihan: dibaptis masuk
Kristen atau dideportasi. Menurut Armstrong, banyak kaum Yahudi yang
sangat mencintai Andalus (nama lama dari kerajaan muslim di Spanyol),
sehingga mereka terpaksa masuk Kristen supaya tetap tinggal di Spanyol.
Namun, banyak pula kaum Yahudi yang tidak sudi untuk memeluk agama
Kristen, yang mereka tahu pasti menyimpang dari ajaran nabi-nabi mereka
selama ribuan tahun. Maka sekitar 80.000 orang Yahudi kemudian
menyeberang ke Portugal, dan ada 50.000 orang yang mengungsi ke kerajaan
baru Islam Utsmaniyah, dimana mereka disambut dengan baik. Banyak
diantara orang-orang Yahudi yang diusir keluar itu tewas dalam
perjalanannya karena dirampok secara keji -lagi-lagi- oleh orang-orang
Kristen.
Selain bermotif keagamaan, pengusiran kaum Yahudi dan
Muslim dari Spanyol oleh Ferdinand dan Isabella juga memberikan banyak
kekayaan kepada para penguasa Kristen Spanyol. Dengan pengusiran itu,
mereka berhasil menguasai seluruh kekayaan Yahudi dan Muslim dan menjual
mereka sebagai budak. Bahkan, diantara mereka yang diusir itu, mereka
dirampok di tengah jalan dan sering dibedah perutnya untuk mencari emas
yang diduga disembunyikan dalam perut kaum yang terusir itu.
Masa kekuasaan Ferdinand -The King of Aragon- dan Isabella -the Queen of
Castile- dicatat sebagai puncak persekusi kaum Yahudi dan Muslim di
Spanyol. Keduanya dikenal sebagai "the Catholic Kings", yang dipuji
sebagai pemersatu Spanyol. Namun berlumuran darah ribuan umat Islam dan
Yahudi yang mereka bantai.
19. 30 Januari 1933. Adolf Hitler,
Katolik Radikal pemimpin Partai Nazi di Jerman, menjadi kanselir dan
membentuk Pemerintahan ke-Tiga (The Third Reich) yang brutal. Dia
mendirikan kamp-kamp konsentrasi didirikan di berbagai tempat untuk
menghabiskan kaum Yahudi. Sekitar 6 juta orang Yahudi, dimana 1,8 juta
diantaranya adalah anak-anak, dibantai oleh Hitler, seorang pemeluk
Kristiani yang taat ini pada periode 1939-1945.
Mengenai
perbuatannya untuk menghabisi jutaan kaum Yahudi, Hitler mengakui bahwa
sebelumnya telah berdiskusi dengan uskup. Hitler mengatakan bahwa ia
hanya meneruskan saja apa yang dilakukan oleh Gereja selama 1500 tahun
terhadap orang Yahudi. Hitler berkata: "Mengenai bangsa Yahudi, saya
hanya menjalankan kebijakan yang sama yang telah diterapkan oleh Gereja
Katolik selama 1500 tahun, dimana sudah ditetapkan bahwa bangsa Yahudi
adalah bangsa yang berbahaya dan harus dipaksa masuk ke dalam ghetto
(perkampungan khusus untuk orang Yahudi), karena Gereja mengetahui
seperti apa orang Yahudi itu. Saya tidak meletakkan sebuah ras diatas
agama, saya betul-betul melihat sesuatu yang berbahaya dari ras ini
terhadap Gereja dan negara, dan mungkin saya telah memberikan pelayan
agung terhadap kekristenan."
20. Tahun 1990-an. Bangkitnya
gerakan Neo-Nazi Jerman. Sama seperti 60 tahun lalu di jaman
NAZI-Hitler, mayoritas anggota Neo-Nazi adalah orang-orang Kristen.
Mereka banyak melakukan penyerangan, pembunuhan dan pengrusakan terhadap
umat Yahudi dan umat minoritas lainnya di Jerman.